KKL-CENTER,Lucerne-Swiss

Sabtu, 11 April 2009 Leave a Comment

ard.(M.Zahnd)
Ujian pahit bagi teknokrat sipil
Arsitek kenamaan asal perancis Jean Nouvel memenangkan sayembara design pada tahun 1993 untu perencanaan sebuah pusat komferensi dan konser di Lucerne,Swiss.
lokasi pembangunannya berada di pinggir sebuah danau di sebuah kota kuno di Swiss yang juga merupakan pintu gerbang kota untuk semua jenis transportasi.pada design awal Nouvel menempatkan konser hallnya di tengah danau namun ide ini tidak mendapat persetujuan dari dinas tata kota setempat,sehingga Nouvel merevolusi idenya untuk menempatkan bangunannya tetap berada dipinggir danau namun sebagaian menjorok kedalam danau.....
Nouvel mencoba menyatukan bangunan dengan lingkungannya dengan memasukkan danau kedalam bangunan dan memamfaatkan selokan yang ada untuk membagi fungsi-fungsi ruang pada bangunan dan memakai tema "inclussion"untuk tema rancangan ini,nouvel adalah arsitek yang sangat khas dengan material kacanya,keahliannya dalam menguliti bangunan dengan lembaran-lembaran kacanya hampir ditemukan disetiap karyanya,bahkan tidak jarang dia menggunakan kaca secara keseluruhan sebagai kulit bangunannya.
Begitu pun denagn KKL-Center lembaran-demi lembaran kaca menutupi bangunan yang berbentuk box,disini terlihat bagaiman konsep ide awal Nouvel untuk menyatukan bangunan dengan lingkungannya,material kaca yang berhadapan langsung dengan air danau yang bermandikan cahaya sinar matahari saling mementahakan pantulan spectrum cahaya yang diterima sehingga saling membiaskan dengan gradasi-gradasi warna pembiasan.satu hal yang paling menarik dari design ini adalah bentuk atap yang menutupi keseluruhan daerah baik komplek maupun daerah disekitarnya.luas bangunan yang hanya 7.000.m2 namun memiliki luas atap 12.000m2 dengan bentuk atap yang menjorot masuk kedalam danau sejau 45m tanpa tumpuan kolom yang dirancang sangat tipis untuk ukuran atap datar didaerah bersalju,sehingga terkesan ringan dan melayang diatas tanah.dan yang paling menabjubkan bahawa atap ini tidak mampu dihitung oleh insinyur sipil karena dianggap terlalu tipis untuk menahan beban salju namun nouvel belum menyerah desain konstruksi atapnya diserahkan kepada tim insinyur pesawat udara untuk mengembangkan bentuk atap tersebut,dan hasilnya atap yang menyerupai sayap pesawat terbang dengan ketebalan 3,7m pada bagian belakang dan pada bagian paling depan hanya menyisahkan tebal 5cm sehingga dari danau atapa hanya terlihat sebatas satu grais horisontal.
Hasil karya Nouvel banyak menarik perhatian selain bentuk atapnya yang ekstrem juga karena rancangan tersebut dianggap berhasil memperkuat citra banguna dan lingkungannya yang sesuai.

0 komentar »