TORRE AQBAR-Barcelona,Spain

Sabtu, 11 April 2009 Leave a Comment

Posted:copy from Some of My Words
Menara Magis di Kaki Langit Barcelona
Gedung seksi berlumur kristal, Dipuji sebagai menara yang ekonomis, Dikecam sebagai perusak Sagrada Familia.
Mimpi membangun sebuah menara berefek magis itu terwujud. Torre Agbar, menara yang mirip kurva air mancur dari kristal itu tertancap di kaki langit Barcelona. Akhir September 2005 lalu, gedung tertinggi ketiga di ibukota propinsi Katalonia itu diresmikan langsung oleh Juan Carlos I dan Sophia, pasangan raja dan ratu Spanyol.
Ada sejumlah alasan untuk memuji kemegahan Torre Agbar. Dari segi fisik, menara Agbar kaya akan eksperimen material-material baru dengan efek yang spektakuler,yang menjadikannya terlihat sangat hipertechnology Yang kedua, adalah sang arsitek Jean Nouvel,arsitek berkebangsaan perancis yang terkenal dengan eksplorasi kaca di setiap rancangannya.
Gedung baru ini adalah kantor pusat dari Aigues de Barcelona (Agbar), perusahaan air minum Spanyol yang bertanggung jawab terhadap penyediaan air diseluruh wilayah spanyol
Torre Agbar adalah menara impian Jean Nouvel sejak lama. Pada akhir tahun 1980, Nouvel sudah mengusulkan membangun pencakar langit setinggi Eiffel Tower untuk desain Kantor Pusat Departemen Pertahanan Prancis di ujung barat Champs Elysees. Ia berangan-angan membuat menara dengan trik optik yang akan dinamai tour sans fin atau turn without end. Gedung ini akan dibuat seakan-akan lenyap secara halus dari penglihatan. Nouvel ingin mendesain sebuah gedung yang terlihat tanpa batas, dan akan bergradasi dengan langit.
Sayangnya, cita-cita untuk mewujudkan Tour Sans Fin di Perancis itu tidak kesampaian. Tapi Nouvel bisa langsung mengalihkan konsep Tour Sans Fin ini, untuk diterapkan pada profil perusahaan Agbar. Dan hasilnya menara dengan kulit gemerlapan yang dapat menangkap, memantulkan, membiaskan, dan mempermainkan cahaya ini dibuat jauh lebih halus dan lebih gemerlap daripada yang seharusnya. Torre Agbar secara artistik memang patut diperhitungkan sebagai karya mutakhir di awal abad ke-21.
"Ini bukanlah menara, pencakar langit, dalam tradisi Amerika. Dia lebih sebagai simbol yang timbul di pusat sebuah kota yang tenang,'' kata Nouvel, seperti dikutip dalam situsnya. Ia mengibaratkan menara ini seperti lampu kota raksasa dengan pancaran sinar yang berubah-ubah sesuai datangnya cahaya. Cahaya tersebut kemudian terpantul keluar melalui celah-celah kaca untuk menerangi area sekitarnya.
Torre Agbar adalah gedung berkulit kaca teknologi super canggih. Nouvel menyulap kompleks kantor perusahaan sarana umum air minum ini menjadi sama istimewanya dengan Sagrada Familia, gereja tertua sekaligus ikon Barcelona, rancangan arsitek Antoni Gaudi.
Menara dengan ketinggian 144,44 meter di atas permukaan laut itu dirancang nyaris transparan. Dari elevator bagian selatan yang juga terbuat dari kaca, para pegawai yang bekerja dalam Torre Agbar bisa menyaksikan laut Mediterania.
Sebanyak 59.619 lembar jelusi kaca berbagai warna digunakan untuk menyusun kulit Torre Agbar yang terdiri dari 4.400 jendela. Kaca dengan 40 warna berbeda ini terinspirasi mozaik yang banyak digunakan oleh arsitek Antoni Gaudi dalam karya-karya arsitekturnya di Barcelona.
Kaca-kaca yang digunakan juga bukan kaca sembarangan melainkan kaca stadip, kaca khusus dengan tingkat keamanan dan kenyamanan tinggi. Tahan peluru, tahan getaran, dan kedap suara. Untuk saat ini, baru dua gedung tinggi yang menggunakan kaca jenis ini. Selain Torre Agbar, hanya Torre Picasso di Madrid yang juga menggunakannya.
Puluhan ribu kaca inilah yang menghasilkan efek magis pada sosok Torre Agbar. Permukaan Torre Agbar memberi kesan seperti air tenang, berkilauan dan transparan. Setiap kali perubahan warna langit akan mengubah warnanya, sehingga menimbulkan kesan bahwa gedung ini ditutupi dengan tirai jendela dengan berbagai motif.
Keindahan Torre Agbar akan terlihat jelas pada saat matahari terbenam. Secara alami, cahaya matahari senja akan memancarkan spektrum merah, jingga, atau biru keunguan yang kemudian tertangkap dan memantul pada 50.000 lembar kaca yang menyelimuti Torre Agbar.
Pada waktu-waktu tertentu, Torre Agbar benar-benar terlihat seperti terbuat dari air, kadang terlihat seperti lapisan-lapisan cahaya, atau terlihat seperti api. Bahan yang ringan dan tembus cahaya kadang membuat Torre Agbar seperti pijaran lampu raksasa di kaki langit Barcelona. Pada siang hari, ia tampak seperti fatamorgana di kejauhan.
Pemandangan spektakuler muncul pada malam hari. Torre Agbar akan memancarkan cahaya yang berasal dari 4.500 lampu berwarna kuning, biru, pink, dan merah yang terpasang di balik setiap kulit kacanya. Dari bawah inti Torre Agbar, setiap malam akan terpancarkan cahaya biru yang berasal dari lampu di bawah struktur kubah telurnya. Pancaran cahaya dari kubah ini membuat Torre Akbar terlihat seksi dengan kulit menerawang.
Torre Agbar memang bukan melulu soal cahaya dan kaca. Gedung ini didesain sebagai gedung ramah lingkungan. Fasad bagian selatan Torre Agbar, terdiri dari kaca photovoltaic (PV) yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga matahari. Torre Agbar, yang strukturnya didesain oleh Robert Brufau dan Obiol Moya, juga menyimpan potensi hemat energi dengan 4.400 jendela yang bisa dibuka.
Inti Torre Agbar, yang berupa beton tempat bertumpunya baja dan kaca, juga dibuat dengan tujuan tertentu. Tidak hanya untuk alasan keamanan, juga ekonomis dalam hal konsumsi energi. Betonnya dipercaya akan menyerap panas pada musim panas, dan mempertahankannya pada musim dingin.
Jauh sebelum peresmiannya pun, Torre Agbar sudah mendapat nominasi International Project di Barcelona Meeting Point. Namun, ajang bergengsi itu memilih Shanghai World Financial Centre sebagai pemenang. Sedangkan Torre Agbar meraih penghargaan proyek nasional terbaik.
Torre Agbar juga melengkapi daftar pendek gedung tinggi di Barcelona. Sebelum Agbar berdiri, sudah hadir Hotel Arts setinggi 154 meter karya Bruce Graham, serta Torre Collserola, menara komunikasi setinggi 288 meter karya Norman Foster. Keduanya diresmikan pada tahun 1992.
Tapi di tengah pujian terhadap hasilnya yang spektakuler, ada sejumlah alasan pula untuk tidak mengagumi karya Nouvel ini. Masyarakat Inggris mencemoh gedung ini sebagai hasil contekan Swiss Re Tower di London --lebih dikenal sebagai The Gherkin-- karya arsitek Norman Foster. Tapi dari segi artistik, teknis, dan struktur, kedua gedung ini jelas berbeda. Torre Agbar lebih pendek dan lebih langsing, dengan berat volume yang cuma setengah dari Swiss Re Tower.
Struktur menara Swiss Re Tower terdiri dari kisi-kisi baja diagonal, sedangkan tubuh Torre Agbar terdiri dari sebuah inti yang terbuat dari beton tebal. Inti ini yang kemudian dijadikan tempat bertumpu struktur-struktur pendukung Torre Agbar. Struktur yang kemudian di bungkus dengan kulit aluminium dan didandani dengan lapisan kaca transparan.
Kalau Swiss Re Tower harus bersesakan dengan gedung-gedung lain di kota London, Torre Agbar bisa bebas bermandi cahaya. Malah, Torre Agbar yang berdiri di atas tanah lapang -- menghadap ke bawah bundaran Avinguda Diagonal -- tepat di jantung Barcelona itu, terlihat seperti melayang ditengah-tengah bangunan-bangunan rendah disekitarnya.
Lepas dari kemiripannya dengan Swiss Re Tower nya Norman Foster, warga Barcelona sendiri risih dengan kehadiran Torre Agbar. Soalnya, Barcelona dianggap sebagai kotanya Antoni Gaudi. Jejak Gaudi tersebar di hampir seluruh sudut kota Barcelona. Dari gereja, taman kota hingga apartemen. Gereja Sagrada Familia adalah karya terakhir Gaudi, sebelum ia tewas dihantam trem.
Karena itu, rencana pembangunan Torre Agbar menuai protes berbagai kalangan. Sejumlah nama pun disematkan pada gedung ini. Sebagian warga menyebutnya ''timun raksasa yang tumbuh liar'', sebagian lagi menyebutnya ''dildo''. Yang paling membuat gusar para pencinta Gaudi adalah letak Torre Agbar yang dinilai merusak keanggunan Sagrada Familia, yang letaknya hanya satu blok dari Torre Agbar.
"Sagrada Familia berlatar belakang dildo itu sungguh mengganggu," kata seorang turis di situs Barcelona. Bahwa Torre Agbar didesain dengan segala kelebihannya toh tak cukup membuat protes warga setempat mereda. Tapi pemerintah sudah terpesona pada Torre Agbar sejak masih di atas kertas. Protes warga pun ditanggapi dingin. Meski merusak nuansa eksotis Sagrada Familia, tapi kemegahan Torre Agbar tak bisa bisa dimungkiri.

0 komentar »